ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH PADA NY. M DI WISMA UTARI RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG
Kesehatan jiwa menurut Undang-undang No 3 tahun 1996, adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembanganf intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis dan memperhatikan segi kehidupan manusia dan cara berhubungan dengan
orang lain. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi perasaan sejahtera secara subjektif, suatu penilaian diri
tentang perasaan mencakup aspek konsep diri, kebugaran dan kemampuan
pengendalian diri (Riyadi& Purwanto, 2009).
Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan profesional yang
didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia
sepanjang siklus kehidupan dengan respon psiko-sosial yang maladaptif yang
disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri
dan terapi keperawatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat. Prinsip keperawatan jiwa
berdasarkan pada paradigma kesehatan yang dibagi menjadi 4 komponen
yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu kebutuhan dasar manusia karena itu setiap individu mempunyai hak untuk
memperoleh kesehatan yang sama dalam pelayanan kesehatan (Riyadi &
Purwanto, 2009).
Menurut data World Health Organitation (WHO) tahun 2011, masalah
gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah
yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada satu dari empat orang
didunia yang mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar
450 juta di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Direktur WHO
wilayah Asia Tenggara, hampir satu per tiga dari penduduk di wilayah ini
pernah mengalami gangguan neuropsikiatri. Masalah jiwa akan meningkat di
era globalisasi (Yosep, 2011).
Selengkapnya ada dimari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar