Cari Blog Ini

Februari 08, 2018

Proposal Skripsi Kebidanan

Sobat semua ketemu lagi nih ma admin...lama tak posting tentang skripsi, kali ini ane mau ngebagiiin contoh prposal skripsi kebidanan yang berjudul "ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS PADA Ny .... UMUR ...TAHUN P...A... DENGAN HIPERTENS". Sengaja yang ane tulis disini hanya bab pendahuluan aja, kalo sobat pingin tahu lebih lengkap tentang judul proposal skripsi, sobat bisa kunjungi halaman dibawah ini


Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil kira-kira 6 minggu (Marmi, 2014). Pada ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tanda-tanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman ke dalam alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri) (Wulandari, 2010: 122). Penyakit darah tinggi atau hipertensi(hypertension) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tekanan darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya. Nilai normal tekanan darah seseorang secara umum adalah 120/80 mmHg (Pudiastuti,  2013: 13). 

Asuhan masa nifas sangat diperlukan dalam periode ini karena masa nifas merupakan masa kritis untuk ibu dan bayi. Dengan demikian di perlukan suatu upaya untuk mencegah terjadinya suatu masalah tanda bahaya masa nifas. Selain itu juga di perlukan peran dari tenaga kesehatan dengan memberikan konseling selama kehamilan, setelah persalinan, dan melakukan kunjungan rumah yaitu kunjungan nifas 1 dan kunjungan nifas 2 sesuai standar pelayanan. Dari upaya tersebut diharapkan dapat mengetahui dan mengenal secara dini tanda-tanda bahaya masa nifas, sehingga bila ada kelainan dan kompikasi dapat segera terdeteksi (Wulandari, 2010 : 5) 

Menurut WHO 2013 mencatat bahwa setiap tahunnya angka kematian ibu (AKI) lebih 300/100.000 kelahiran hidup hingga 400/100.000 kelahiran hidup. Perempuan yang meninggal akibat perdarahan 28%, eklamsia 24%, abortus lama 15%, infeksi 11%, abortus 5% . Pada tahun 2012 WHO memperkirakan ada 65% dari ibu nifas yang mengalami komplikasi dan 15% diantaranya Nifas dengan Hipertensi. Di kawasan ASEAN Indonesia mempunyai Angka Kematian Ibu (AKI) yang paling tinggi. Berdasarkan hasil SDKI (2005) AKI dilaporkan mencapai 265 tiap 100 ribu kelahiran hidup. Faktor yang menjadi penyebab angka kematian ibu tetap tinggi di antaranya adalah perdarahan, infeksi, hipertensi kehamilan, serta abortus (Anonim, 2014).

Kematian dan kesakitan akibat komplikasi kehamilan, persalinan, nifas saat ini masih sangat tinggi. Tahun 2007 setiap 1 menit di dunia seorang ibu meninggal dunia. Dengan demikian dalam 1 tahun ada sekitar 600.000 orang ibu meninggal sia-sia saat melahirkan. Sedangkan di Indonesia dalam 1 tahun terdapat 3,9/1.000 ibu meninggal karena komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas (Bagus, 2011: 7).Memperhatikan angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia dapat diperkirakan bahwa sekitar 60% kematian ibu akibat komplikasi kehamilan terjadi selama persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Tingginya kematian ibu dan bayi di negara-negara berkembang disebabkan oleh karena kurang sempurnanya pengawasan antenatal dan natal, penderita sering datang terlambat sehingga terlambat memperoleh pengobatan yang tepat dan cepat. Jumlah tenaga medis dan non paramedis juga diperbanyak sehingga pelayanan kesehatan umumnya dan pelayanan kebidanan khususnya mutu dan jangkauannya, secara bertahap ditingkatkan (Mochtar, 2011: 147).  

Angka kematian ibu di Indonesia pada tahun 2012 didapatkan 45% dar100.000 kasus ibu nifas dengan komplikasi dan 10% diantaranya Nifas dengan Hipertensi tanpa disertai pre eklamsi. Berdasarkan data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, angka nasional untuk Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228/100.000 kelahiran hidup (Anonim, 2014).
AKI di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 yaitu 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI tahun 2011 yang sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinkes Provinsi Jawa Tengah, 2012). Di Jawa Tengah sekitar 32% dari 100.000 ibu nifas dengan komplikasi dan 5-7% diantaranya nifas dengan Hipertensi (Depkes RI, 2012). Menurut data di RSUD Prof. Dr. Soekarjo Purwokerto didapatkan kasus ibu nifas dengan Hipertensi pada tahun 2013 sebanyak 13 kasus ibu nifas dengan Hipertensi, dan pada tahun 2014 sebanyak 8 kasus ibu nifas dengan Hipertensi. Berdasarkan uraian di atas maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Ibu Nifas Pada Ny. L umur 25 tahun P1A0 Dengan Hipertensi di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto”.


Komentar anda sangat berarti untuk kemajuan blog ini