Cari Blog Ini

Desember 07, 2019

IMLPEMENTASI EKSTRAKURIKULER TAHFIDZUL QUR’AN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN AL-QUR’AN HADITS BAGI PESERTA DIDIK KELAS IV MI MA’ARIF KLESMAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Pendidikan merupakan sebuah program. Program melibatkan sejumlah komponen yang bekerjasama dalam sebuah proses untuk mencapai  tujuany diprogramkan. Sebagai sebuah program pendidikan merupakan  aktivitassadar dan disengaja yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan pendidikan adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah peserta didik belajar. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dari pendidikan perlu diadakan program-program khusus yang dilakukan disuatu Sekolah atau Madrasah seperti misalnya kegiatan ekstrakurikuler, diadakan les/jam tambahan dan lain sebagainya. Semua program tersebut bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peseruta didik. Mengahafal al Qur’an selama ini dianggap menjadi beban, karena adanya kesulitan saat proses menghafal, sehingga banyak yang enggan untuk menghafal al-Qur’an. Sebenarnya, manfaat menghafal al-Qur’an sangat banyak. Menghafal al-Qur’an atau lebih dikenal dengan istilah tahfidz memiliki dua hal yang harus dipenuhi, yakni hafal dalam ingatan dan bisa mengucapkan kembali diluar kepala tanpa membaca al-Qur’an atau catatan lain. Tidak banyak sekolah yang menerapkan pelajaran menghafal al-Qur’an  sebagai kurikulum, saat ini mungkin terbatas hanya di Sekolah Islam atau pesantren. Kekuatan otak dalam menghafal al-Qur’an sebaiknya dimulai sejak usia dini, ini diperkuat lagi dengan pendapat dari Dr. Abdurahman Abdul Kholik yang menyatakan bahwa usia anak anak dari 5 tahun hingga 23 tahun adalah usia manusia dengan kekuatan hafalan yang sangat bagus Salah satu penyebab banyak orang enggan untuk mengahafal al Qur’an adalah ayat-ayatnya yang panjang sehingga menyebabkan kurang lancar selain ayatnya yang panjang juga karena ketidaktahuan mereka tentang ilmu tajwid, sehingga banyak yang merasa malas untuk menghafal al-Qur’an adapun yang sebagian orang hafalkan adalah surat pendek yang ayatnya pendek dan mudah untuk di ingat. Banyak yang bisa digali dari proses menghafal al-Qur’an, mulai dari proses atau cara menghafal al-Quran yang kini bisa dipelajari dengan cara yang menyenangkan hingga manfaat dari belajar dan menghafal al-Qur’an itu sendiri. Dengan al-Qur’an, Allah mengangkat derajat para penghafal al￾Qur’an serta memakaikan kepada kedua orang tuanya, mahkota yang sinarnya lebih terang dari pada matahari. Al-Qur’an dalam setiap hurufnya bernilai  satukebaikan dan setiap kebaikan itu bernilai sepuluh kebaikan.3 Maka  sangatdianjurkan bagi umat muslim untuk menghafal al-Qur’an, seperti yang dilakukan Rosululloh Saw. yaitu menerima dan mengajarkan al-Qur’an dengan cara hafalan, karena Nabi Muhammad Saw. adalah nabi yang ummi, yakni tidak pandai membaca dan tidak pandai menulis.4 Kurangnya pengetahuan tentang hikmah menghafal al-Qur’an yang menjadi salah satu penyebab orang-orang tidak mau untuk mengahafal al-Qur’an, selain itu juga
karena daya ingat yang kurang, sehingga banyak yang merasa kesulitan saat. menghafal Proses yang dijalani seseorang untuk menjadi penghafal al-Qur’an tidak mudah dan sangat panjang, dikatakan dalam Bahasa Indonesia. Menghafal al-Qur’an bukan pula semata-mata menghafal dengan  mengandalkankekuatan memori, akan tetapi termasuk serangkaian proses yang harus dijalani oleh penghafal al-Qur’an setelah mampu mengusai hafalan secara kuantitas. Penghafal al-Qur’an berkewajiban untuk menjaga hafalannya, memahami apa yang dipelajarinya dan tanggungjawab untuk mengamalkannya.

Cekidot untuk lebih lengkap

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS PADA Ny. R UMUR 23 TAHUN P1A0 NIFAS HARI KE 10 DENGAN INFEKSI LUKA SECTIO CAESAREA DI RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PATOLOGIS PADA Ny. R UMUR 23 TAHUN P1A0 NIFAS HARI KE 10 DENGAN INFEKSI LUKA SECTIO CAESAREA DI RSUD PROF DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO.

2.1.1 Pengertian Masa Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra￾hamil. Lama masa nifas ini 6-8 minggu (Ambarwati, dkk, 2010 : 1). 
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3 bulan. Masa nifas atau post partum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa
latin yaitu dari kata “puer” yang artinya bayi dan “parous” berati melahirkan. Nifas yaitu darah yang keluar dari Rahim karena sebab  melahirkanatau setelah melahirkan (Anggraini, 2010 : 1).
Masa nifas (puerperium) dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Dalam bahasa latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini disebut
puerperium yaitu dari kata puer yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi, puerperium berati masa setelah melahirkan bayi (Dewi, dkk, 2011: 1).

2.1.2 Tahapan Masa Nifas
a. Puerperium Dini (immediate puerperium) Yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Dalam agama islam telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. Waktu 0-24 jam post partum.
b. Puerperium Intermedial (early puerperium) Yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya 6-8 minggu. Waktu 1-7 hari post partum.
c. Remote Puerperium (later puerperium)
Yaitu waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat, sempurna terutama bila selama hamil dan waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat bisa berminggu-minggu, bulan atau tahun. Waktunya yaitu 1-6 minggu post partum. (Anggraini, 2010: 3)

Lanjut sini lebih lengkap 

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH PADA NY. M DI WISMA UTARI RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH PADA NY. M DI WISMA UTARI RSJ. PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

Kesehatan jiwa menurut Undang-undang No 3 tahun 1996, adalah suatu kondisi yang memungkinkan  perkembanganf  intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu selaras dengan keadaan orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis dan memperhatikan segi kehidupan manusia dan cara berhubungan dengan
orang lain. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa
adalah suatu kondisi perasaan sejahtera secara subjektif, suatu penilaian diri
tentang perasaan mencakup aspek konsep diri, kebugaran dan kemampuan
pengendalian diri (Riyadi& Purwanto, 2009).
Keperawatan jiwa adalah pelayanan kesehatan profesional yang
didasarkan pada ilmu perilaku, ilmu keperawatan jiwa pada manusia
sepanjang siklus kehidupan dengan respon psiko-sosial yang maladaptif yang
disebabkan oleh gangguan bio-psiko-sosial, dengan menggunakan diri sendiri
dan terapi keperawatan jiwa melalui pendekatan proses keperawatan untuk
meningkatkan, mencegah, mempertahankan dan memulihkan masalah
kesehatan jiwa individu, keluarga dan masyarakat. Prinsip keperawatan jiwa
berdasarkan pada paradigma kesehatan yang dibagi menjadi 4 komponen
yaitu manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan. Kesehatan
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang menunjukkan salah satu kebutuhan dasar manusia karena itu setiap individu mempunyai hak untuk
memperoleh kesehatan yang sama dalam pelayanan kesehatan (Riyadi &
Purwanto, 2009).
Menurut data World Health Organitation (WHO) tahun 2011, masalah
gangguan kesehatan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah
yang sangat serius. WHO menyatakan paling tidak ada satu dari empat orang
didunia yang mengalami masalah mental. WHO memperkirakan ada sekitar
450 juta di dunia yang mengalami gangguan kesehatan jiwa. Direktur WHO
wilayah Asia Tenggara, hampir satu per tiga dari penduduk di wilayah ini
pernah mengalami gangguan neuropsikiatri. Masalah jiwa akan meningkat di
era globalisasi (Yosep, 2011).

Selengkapnya ada dimari