Cari Blog Ini

Februari 02, 2018

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY. S UMUR 27 TAHUN G2P1A0UK 11 MINGGU 3 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY. S UMUR 27 TAHUN G2P1A0UK 11 MINGGU 3 HARI DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT II DI RSUD KRT SETJONEGORO WONOSOBO TAHUN 2016

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pengkajian
Asuhan kebidanan ibu hamil patologi pada ny. S umur 27 tahun G2P1A0 UK 11 minggu 3 hari dengan hiperemesis gravidarum tingkat II. Pengkajian yang dilakukan pada 16 Juli 2016, pukul 12.30
WIB, no registrasi 659198, di Ruang Edelwais RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo, diperoleh data sebagai berikut : Identitas pasien bernama Ny. S umur 27 tahun, agama Islam, suku Jawa/bangsa Indonesia, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Pandak Kidul RT 01/ RW 01 Pucungwetan Sukoharjo Wonosobo. Identitas penanggung jawab bernama Tn. L umur 30 tahun,
agama Islam, suku Jawa/bangsa Indonesia, pendidikan terakhir SMP, pekerjaan Wiraswasta, alamat Pandak Kidul RT 01/ RW 01 Pucungwetan Sukoharjo Wonosobo, hubungan dengan pasien sebagai
suami. Ny. S datang pada tanggal 16 Juni 2016 jam 12.00 WIB, di RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo. Mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan mengeluh pusing, lemas, mual dan muntah terus menerus lebih dari 10x sejak 3 hari yang lalu tanggal 14 Juli 2016.


Riwayat kesehatan dahulu ibu tidak pernah menderita penyakit berat seperti penyakit jantung, hipertensi, asma, diabetes mellitus, riwayat kembar dan sebagainya. Riwayat kesehatan sekarang ibu tidak sedang menderita penyakit seperti jantung, asma, diabetes mellitus, namun ibu mengalami mual muntah yang berlebihan sejak 3 hari yang lalu pada tanggal 14 Juli 2016. Dari keluarga tidak ada riwayat penyakit seperti jantung, hipertensi, asma, diabetes mellitus, HIV/AIDS, penyakit jiwa, Malaria dan sebagainya. Ny. S mengatakan ini perkawinan pertama, menikah sejak umur 19 tahun dengan suami umur 21 tahun, lama perkawinan 9 tahun, status pernikahan syah secara hukum dan agama. Ny. S mengatakan pertama kali haid pada umur 12 tahun, siklus haid 28 hari, lama haid 7 hari, darah berbau anyir, banyaknya darah ganti pembalut 2-3 kali pada hari ke 1-4 haid dan flek flek pada harike 5-7 haid, konsistensi cair agak bergumpal, berwarna merah segar, kecoklatan, tidak merasa sakit/nyeri sebelum atau saat haid, tidak pernah keputihan. Ny. S mengatakan melahirkan anak pertamanya pada tahun 2008 dengan usia kehamilan 39 minggu 2 hari, melahirkan secara spontan, ditangani oleh bidan, di Puskesmas, tidak ada penyulit yang menyertai persalinannya, jenis kelamin anak pertama laki-laki, panjang badan lahir 52 cm, berat badan lahir 3400 gram. Pada masa nifas tidak ada masalah yang menyertainya dan anak pertamanya diberi ASI ekslusif. Keadaan anak sekarang hidup dan berusia 9 tahun. Kehamilan ini merupakan kehamilan yang kedua, sudah pernah
melahirkan dan belum pernah keguguran. Haid pertama haid terakhir 27 Mei 2016, hari perkiraan lahir 03 Februari 2017, usia kehamilan 11 minggu 3 hari. Selama hamil sudah empat kali memeriksakan dirinya ke puskesmas, satu kali pada kehamilan trimester pertama usia kehamilan 2 minggu 4 hari dengan keluhan terlambat menstruasi, test laborat PP Test positif, diberi terapi asam folat 1x1, vit.C 2x1dan pendidikan kesehatan tentang fisiologikehamilan. Kedua kalinya pada usia kehamilan 4 minggu, dengan keluhan mual, pusing dan lemas hanya melakukan pemeriksaan tekanan darah 100/90 MmHg. Ketiga kalinya pada usia kehamilan 6 minggu 2 hari, dengan keluhan nafsu makan menurun, mual dan muntah terus menerus. Terapi asam folat 1x1, Vit C 2x1, B komplek 1x1, diberikan pendidikan kesehatan tentang nutrisi pada ibu hamil dan cara mengatasi mual dan muntah. Periksa ke empat dengan keluhan tidak nafsu makan, pusing, lemas, muntah semakin parah, kesadaran menurun, Rujuk RSU, kemudian dicek laborat dengan hasil urin reduksi dan albumin (-) , HB 10 mg/dl, planotes (+)kemudian dianjuarkan untuk rawat inap di RSU. Imunisasi TT 4 tahun 2008 yaitu pada saat menikah di Puskesmas Sukoharjo. Gerakan janin pertama kali belum dirasakan oleh ibu. Ibu tidak pernah minum obat obatan dan jamu jamuan selama hamil kecuali yang diberi oleh bidan, puskesmas dan rumah sakit.


Tidak ada kebiasaan ibu yang berpengaruh negatif terhadap kehamilannya yaitu ibu tidak merokok, tidak minum alkohol, dan tidak menggunakan obat obatan terlarang, namun suami dari Ny. S adalah perokok aktif. Ibu tidak pernah mengikuti senam hamil. Ny. S pernah menggunakan alat kontrasepsi yaitu suntik, mulai tahun 2008, selama menggunakan alat kontrasepsi tersebut ibu dan suami tidak pernah ada keluhan, ibu berhenti menggunakan alat kontrasepsi suntik pada tahun 2015 dengan alasan ingin punya anak  lagi, ibu dan suami mengatakan ingin mempunyai anak dua saja, suami ibu menyetujui untuk menggunakan alat kontrasepsi suntik Sebelum dan selama hamil mengalami sedikit perubahan pola  makan, sebelum hamil makan sehari 2 -3 kali, porsi 1 piring, jenis nasi, lauk dan sayur, buah 2-3 kali seminggu, tidak ada pantangan makan, selama hamil pada tanggal 14-16 juli 2016 makan sehari 1-2 kali, porsi ½ piring kecil, namun ibu setelah makan selalu memuntahkan makanannya, tapi tidak semua di muntahkan, jenis nasi, lauk dan sayur,buah 2-4 kali seminggu, tidak ada pantangan makan, sebelum hamil minum 6-7 gelas perhari, jenis air putih dan teh, selama hamil minum 3- 4 gelas perhari, jenis air putih, teh dan susu ibu hamil kadang-kadang,sebelum hamil BAK 3-5 kali dalam sehari, dengan warna kuning jernihdan konsistensi cair, selama hamil 3-4 kali perhari dengan warna kuning keruh dan konsistensi cair. Sebelum hamil dan selama hamil tidak mengalami perubahan BAB 1 kali perhari dengan warna kekuningan dan konsistensi lembek. Aktivitas sehari-hari sebagai ibu rumah tangga, seperti : memasak, menyapu, mencuci pakaian, mencuci piring, dan lain-lain. Hanya saja selama hamil, Ibu mengatakan kegiatannya hanya berbaring dan istirahat karena jika beraktifitas seperti biasa ibu merasa lemas dan cepat lelah. Sebelum hamil tidur siang 1 jam perhari dan tidur malam 7-8 jam perhari. Selama hamil tidur siang 2 jam perhari dan tidur malam 2 jam perhari masalah karena ibu mengalami mual dan muntah terus-menerus. personal hygiene ibu sebelum hamil dan selama hamil tidak mengalami perubahan sepertmandi 2 kali perhari, keramas 3 kali seminggu, gosok gigi 2 kali perhari dan masalah selama hamil adalah ibu merasa mual dan muntah setelah gosok gigi, ganti pakaian 2 kali perhari.

Sebelum hamil melakukan hubungan suami istri 1-2 kali seminggu dan tidak ada keluhan khusus. Selama hamil tidak melakukan hubungan seksual. Kehamilan ini direncanakan, namun ibu merasa cemas terhadap kehamilannya karena merasa pusing, lemas, mual dan muntah terus menerus, hubungan ibu dengan keluarga dan orang lain baik tercermin dari sikap ibu yang ramah terhadap pasien lain saat di Rumah Sakit, tidak ada kepercayaan / adat yang berhubungan dengan kehamilan, pengambil keputusan dalam keluarga adalah ibu dan suami, ibu menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaannya, lingkungan yang berpengaruh baik yaitu ibu tinggal dengan suami dan anaknya, tidak memiliki hewan peliharaan dan cara memasak dicuci dulu baru di potong. Rencana persalinan di Puskesmas jarak rumah dengan tempat bersalin ± 1 km. Penghasilan perbulan cukup untuk memenuhi  kebutuhan pokok dan biaya bersalin. Pengetahuan ibu tentang pendidikan kesehatan ibu belum tahu nutrisi ibu hamil dan cara mengatasi mual muntah yang berlebihan. Dari data Obyektif atau hasil pemeriksaan ibu diperoleh sebagai berikut : keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmetis, tekanan darah 80/70 mmHg dan mengalami penurunan karna pada pemeriksaan sebelunya pada umur kehamilan 4 minggu tekanan darahnya 100/90 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36ºC, pernafasan 24 x/menit, tinggi badan 157 cm, berat badan sekarang 52 kg, berat badan sebelum hamil 55 kg, penurunan berat badan 3 kg, LILA 24cm. Dari hasil pemeriksaan fisik diperoleh hasil: kepala mesochepal, kulit kepala bersih, rambut tidak rontok dan berketombe. Muka simetris, tidak oedem. Mata simetris, konjungtiva putih, sclera sedikit ikterik, kelopak mata cekung. Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada secret. Mulut simetris, bibir pucat, tidak ada stomatitis, gigi ada caries, mulut berbau aseton, lidah sedikit kotor.

Telinga simetris, tidakada pegeluaran serumen, tidak ada tanda tanda infeksi. Leher tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe, tidak ada bendungan vena jugularis. Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada. Ketiak tidak ada pembesaran kelenjar limfe. Payudara simetris, tidak ada benjolan abnormal, tidak ada massa. Abdomen tidak ada luka bekas operasi, tidak ada massa. Genetalia eksterna tidak oedem, tidak ada varices, terpasang Dower Cateter dari IGD, volume dalam urine bag 3 cc, tidak ada pengeluaran abnormal. Anus tidak ada hemoroid. Pinggang tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa. Punggung punggung lordosis, tidak ada massa. Ekstremitas kanan atassimetris, tidak ada oedem, jari jari tangan lengkap, terpasang infus RL 500 cc. Ekstremitas kiri atassimetris, tidak ada oedem, jari-jari tangan lengkap. Ekstremitas kanan bawah simetris tidak oedem, jari-jari kaki lengkap. Ekstremitaskiri bawah simetris, tidak oedem, jari-jari kaki lengkap. Pemeriksaan Obstetrik, pada inspeksi diperoleh data muka tidak ada cloasma gravidarum, pucat. Payudara simetris, ada hiperpigmentasi areola, putting susu menonjol, tidak ada tumor. Abdomen ada pembesaran sesuai usia kehamilan 11 minggu 3 hari, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada striae gravidarum, terdapat linea nigra, tidak ada tumor, ada nyeri tekan pada epigastrium. Genetalia pengeluaran pervaginam tidak ada. Pada palpasi abdomen didapatkan pada leopold I konsistensi uterus teraba tegang. Leopold II belum teraba. Leopold III belum teraba. Leopold IV belum teraba. Pada perkusi diperoleh reflek patella (+) kanan dan kiri. Pada auskultasi diperoleh DJJ belum terkaji, punctum maximum belum terkaji. Pemeriksaan dalam tidak dilakukan. Pemeriksan penunjang yaitu pemeriksaan laboraturium HB 10 gr/dl, Golongan darah B, Urine albumin dan reduksi (-), planotes (-). Pada pemeriksaan USG terlihat gestasi intra uteri, gestasi 11 minggu 6 hari, tidak dilakukan pemeriksaan panggul.

4.1.2 Interpretasi Data Dasar
Data – data yang telah dikumpulkan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2016 pukul 12.30 WIB maka penulis merumuskan diagnosa kebidanan : Ny. S umur 27 tahun G2 P1 A0, hamil 11 minggu 3 hari,
dengan Hiperemesis gravidarum tingkat II. Data Subjektif : ibu mengatakan bernama Ny. S umur 27 tahun, ibu mengatakan ini kehamilan yang kedua dan belum pernah keguguran, haid pertama haid
terakhir : 27mei 2016 ibu mengatakan sering muntah, mual, pusing dan lemas. Data Objektif : Keadaan umum lemah, kesadaran composmetis, tanda-tanda vital : TD 80/70 mmHg, dan mengalami penurunan karna pada pemeriksaan sebelunya pada umur kehamilan 4 minggu tekanan darahnya 100/90 mmHg. nadi 84x / menit, suhu 360C, respirasi 24x / menit, Mata :Konjungtiva pucat, seklera sedikit ikterik. Mulut : lidah kering, kotor, dan mulut berbau aseton. Kulit : Turgor kulit jelek, pucat dan kering. Ekstremitas kana atas : terpasang infuse RL dan Dextrose 5% dengan tetesan 28tete/menit. Berat badan sebelum hamil : 55 kg, Berat badan sekarang : 52kg. Palpasi diperoleh : leopold I konsistensi uterus terba tegang. Leopold II belum teraba.Leopold III belum teraba. Leopold IV belum teraba. Auskultasi: DJJ belum terkaji, punctum maximum belum terkaji. Inspeksi: wajah terlihat pucat dan bibir terlihat kering, Masalah yang timbul yaitu ibu mengatakan merasa cemas
dengan keadaan dirinya dan kehamilannya, kebutuhan untuk mengatasi masalah tersebut adalah memberi informasi pada ibu tentang keadaanya dan tindakan yang akan dilakukan dan memberikan penjelasan pendidikan kesehatan tentang mual muntah dan memberikan support mental untuk mengurangi kecemasan ibu memberi dukungan pada ibu, serta menganjurkan ibu untuk banyak istirahat,
.
4.1.3 Diagnosa Potensial Dan Antisipasi
Diagnosa potensial yang bisa terjadi Hiperemesis Gravidarum Tingkat III.

4.1.4 Tindakan Segera
Dalam menangani kemungkinan-kemungkinan potensial masalah yangakan terjadi, dilakukan kolaborasi dengan dokter SpOG.

4.1.5 Perencanaan
Perencanaan dilakukan tanggal 16 Juli 2016 jam 12.40 WIB. Dari data yang diperoleh, berdasarkan diagnosa kebidanan Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 11 minggu 3 hari, dengan hiperemesis gravidarum tingkat II serta masalah yang timbul maka rencana tindakan pada hari Sabtu tanggal 16 Juli 2016 jam 12.40 WIB yaitu :
1. Beritahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan.
2. Lakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pengambilan tindakan.
3. Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum
4. Lakukan perawatan di ruang pemantauan khusus sesuai prosedur.
5. Lakukan inform konsen tentang tindakan yangakan dilakukan.
6. Berikan terapi sesuai advis dokter.
7. Anjurkan ibu untuk banyak istirahat dan makan, minum sedikit tapi sering.
8. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk diet
9. Lakukan pengawasan dan pemantauan keadaan ibu.

4.1.6 Pelaksanaan
Pada tanggal 16 Juli 2016 jam 12.50 WIB dari perencanaan yang telah dibuat dilakukan implementasi/pelaksanaan yaitu:
1. Memberitahu ibu dan kluarga hasil pemeriksaan, keadaan keadaan ibu mengalami hiperemesis gravidarum, dengan gejala yaitu :segala yang dimakan dan diminum dimuntahkan, Haus berat (dehidrasi), Subfebris, Nadi cepat dan lebih dari 100-140 kali per menit, Tekanan darah sistolik kurang dari 80 mmhg, Apatis, Kulit pucat, Lidah kotor, Kadang ikterus, Mulut berbau aseton, Bilirubin dalam urin, Berat badan cepat menurun, dan gejala ini akan hilang pada umur kehamilan 6-10 minggu. Keadaan umum : lemah, kesadaran : composmetis Tekanan darah 80/70mmHg, nadi 84
kali/menit, suhu 36oC, pernafasan 24 kali/menit, pemeriksaan fisik dalam batas normal, pemeriksaan Hb 10 gr%, memberikan support mental kepada ibu untuk tidak terlalu cemas terhadap kehamilannya. Karena kondisi janin baik dan kondisi ibu dengan hiperemesis gravidarum masih bisa di atasi.
2. Melakukan kolaborasi dengan dokter SpOG untuk pengambilan  tindakan.
a. Melanjutkan tindakan yang sesuai yaitu: Memberikan cairan melalui intravena RL dan dextrose 5% di gunakan untuk mengganti cairan yang hilang dan elektrolit yang kluar melalui muntha karena RL mengandung natrium laktat 3,10 gram, natrium klorida 6,00 gram, kalium klorida 0.30 gram, kalsium klorida 0,20 gram dan air, sedangkan dextrose 5% mengandung glukosa 50m, dengan tetesan 28tetes/menit (Ai Yeyeh Rukiyah, dkk, 2010 : 122- 128) .
3. Memberikan pendidikan kesehatan hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Pengertian hiperemesis gravidarum adalah keadaan dimana penderita mual dan muntah berlebihan lebih dari 10 kali dalam 24 jam sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari.
Keadaan ini terjadi sejak awal kehamilan sampai usia kehamilan 6- 10 minggu. Penyebab hyperemesis belum dapat diketahui dengan  jelas anamu ada beberapa faktor presdisposisi diantaranya adalah faktor adaptasi dan hormonal, faktor psikologis, faktor alergi. Penggolongan hiperemesis, dibagi menjadi 3 tingkat yaitu : tingkat I, Tingkat II, Tingkat III. Tanda dan gejala hyperemesis muntah, penurunan berat badan, salivasi yang berlebihan, tanda-tanda dehidrasi, takikardi. Pada pemeriksaan laboratorium dapat dijumpai : hiponatremi (kekurangan natrium dalam darah), hipokalimi, peningkatan hematokrit (proporsi volume darah yang terdiri dari sel darah merah), hipertiroid (kelebihan hormone tiroid). Pengaruh hiperemesis dalam kehamilan bagi ibu diantaranya gagal ginjal, sakit kuning, kekurangan gizi, konfusi/bingung, rupture esophagu, penurunan berat badan, ketosis dan ketonuria, dehidrasi yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (hipokalemia), gangguan keseimbangan asam basa, kerusakan retina, saraf dan renal. Bagi janin dari ibu dengan hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan : bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR), abortus, prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu), IUGR (Intra Uteri Growth Retardation) (Manuaba, 2010 : 75)
4. Melakukan perawatan di ruang pemantauan khusus sesuai prosedur, yaitu :
a. Menganjurkan ibu tirah baring.
b. Memantau cairan yang keluar.
c. Memberikan nutrisi pada Ny. S dengan diet rendah lemak
dengan berkolaborasi instalasi gizi.
5. Melakukan inform konsen tentang tindakan yangakan dilakukan.
6. Memberikan terapi sesuai advis dokter, yaitu :
a. Memberikan injeksi ondasetron 4 mg 1 ampuk IV/ 8 jam
b. Memberikan injeksi ranitidine 2 mg 1 ampul IV / 8 jam
c. Memberikan injeksi neurobion 1 ampul IV / 12 jam
d. Memberi antasida syirup 3x1 sehari.
(Nita Norma, dkk 2013 : 50)
7. Menganjurkan ibu untuk makan, minum sedikit tapi sering dan
istirahat.
8. Melakukan pemberian makanan diberikan secara berangsur dan dimulai dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, rendah lemak, bersantan, berbau tajam, dan makanan berserat. Minuman tidak diberikan bersamaan dengan makanan
9. Melakukan pengawasan dan pemantauan keadaan ibu secara berkala meliputi keadaan umum, tanda tanda vital, memantau frekuensi muntah, urinalisasi.

4.1.7 Evaluasi
Evaluasi dilakukan tanggal 16 Juli 2016 jam 13.00 WIB. Pada langkah evaluasi, diperoleh data bahwa ibu mengetahui hasil pemeriksaan dan tidak cemas lagi. Ibu sudah paham tentang pendidikan
kesehatan tentang hiperemesis gravidarum pada ibu hamil. Sudah berkolaborasi dengan dokter SpOG untuk pengambilan tindakan. Ibu telah diberikan injeksi sesuai advise dokter dan ibu bersedia untukmeminum obat yang diberikan. Ibu bersedia untuk memakan makanan sedikit tapi sering dan banyak beristirahat, sudah dilakukan kolaborasi dengan ahli gizi, sudah dilakukan pemantauan keadaan ibu secara berkala meliputi keadaan umum, tanda tanda vital, reflek patella, memantau frekuensi muntah, urinalisasi.

4.2 Data Perkembangan
4.2.1 Data perkembangan1
Data perkembangan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 16 Juli 2016, jam 12.30 WIB, bertempat di ruang edelwais dimana pasien dirawat diperoleh data sebagai berikut :
1. Data subyektif bahwa :
a. Ibu mengatakan bernama Ny S umur 27 tahun
b. Ibu mengatakan hamil yang kedua, sudah pernah melahirkan dan belum pernah keguguran, haid pertama haid terahi tanggal 22 Mei 2016.
c. Ibu mengatakan masih mual dan muntah setiap kali makan dan minum selalu dimuntahkan.
d. Ibu mengatakan masih lemas
e. Ibu mengatakan masih nyeri uluhati dan sering pusing
f. Ibu mengatakan tidak nafsu makan.
g. Ibu mengakatan masih susah tidur karena masih mual dan muntah.
2. Data obyektif, keadaan umum lemah, kesadaran apatis, konjungtiva pucat, tekanan darah 80/70 mmHg, nadi 84 x/menit, suhu 36ºC, RR 24 x/meni, Hb 10 gr%, Mata : Konjungtiva pucat, seklera sedikit ikterik. Kulit : Turgor kulit jelek, pucat dan kering. Mulut : lidah kering dan kotor. Berat badan sebelum hamil : 55 kg, Berat badan sekarang : 52kg. Ekstremitas kana atas : terpasang infuse RL dan Dextrose 5% dengan tetesan 28tete/menit.
3. Assesment, “Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 11 minggu 3 hari, dengan hiperemesis gravidarum tingkat II.
4. Planning, beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu dan menjelaskan bahwa saat ini ibu sedang mengalami hiperemesis gravidarum, menjelaskan pada ibu bahwa hal itu biasa terjadi pada kehamilan trimester pertama, memberitahu ibu bahwa usia kehamilannya 11 minggu 3 hari, menjelaskan pada ibu cara untuk mengatasi mual dan muntah yang berlebihan, menganjurkan ibu untuk istirahat
cukup, memberi dukungan kepada ibu dan kluarga agar tidak cemas dengan keadaanya. Dilakukan implementasi sesuai dengan planning yaitu dengan memberi tahu ibu hasil pemeriksaan baik, keadaan ibu dan janin baik, tekanan darah 80/70mmHg, nadi 84 kali/menit, suhu 36 oc, pernafasan 24 kali/menit. Ibu saat ini mengalami hiperemesis gravidarum yaitu keadaan dimana ibu mengalami mual muntah secara berlebihan segala yang dimakan dikeluarkan, hal ini wajar
terjadi pada ibu hamil pada trimester pertama. Usia kehamilan ibu saat ini adalah 11 minggu 3 hari. Cara mengatasi mual dan muntah yaitu makan sedikit tapi sering, hindari makanan yang berlemak dan bersantan, hindari makanan yang berbau tajam, sebaiknya selingi makanan berkuah dan makanan kering. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, memberikan dukungan kepada ibu dan kluarga
agar tidak cemas dengan keadaan ibu. Hasil implementasi evaluasi, ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa senang karena mengetahui kondisi ibu dan janin normal. Ibu telah mengetahui apayang sedang dialami ibu saat ini. Ibu sudah tahu umurkehamilannya saat ini. Ibu mengrti cara mengatsi mual dan muntah dan bersedia untuk istirahat cukup. Ibu dan kluarga sudah tidak cemas lagi (Manuaba, 2010 : 75).

4.2.2 Data Perkembangan ke-2
Data perkembangan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 17 Juli 2016, jam 10.00 WIB, bertempat di ruang Edelwais RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo diperoleh hasil :
1. Data subyektif yaitu ibu mengatakan masih mual dan muntah, muntah 4 kali sejak tadi pagi hingga saat pengkajian, ibu masih merasa nyeri ulu hati tetapi rasa nyerinya sudah mulai berkurang, ibu mengatakan nafsu makannya masih tidak enak, keadaannya masih lemas, aktivitas ibu masih berbaring saja, ibu mengatakan sudah BAB 1x tadi pagi menggunakan pispot.
2. Data obyektif, keadaan umum mulai membaik, kesadaran composmentis, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu 365 ºC, RR 22 x/menit, Mata : Konjungtiva pucat, seklera sediki
putih. Kulit : Turgor kulit baik, Mulut : lidah basah dan sedikit kotor, Berat badan sebelum hamil : 55 kg, Berat badan sekarang : 52kg, Ekstremitas kana atas : terpasang infuse RL dan Dextrose 5% botol ke 4 dengan tetesan 28tete/menit, Palpasi :belum teraba tinggi fundus uteri dan bagian-bagian janin, ibu muntah 1 kali selama pengkajian, Hb tidak dilakukan pemeriksaan .
3. Assesment, “Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 11 minggu 4 hari, dengan hiperemesis gravidarum tingkat II, keadaan ibu mulai membaik”.
4. Planning, beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu, mengobservasi keadaan umum ibu, mengobservasi frekuensi muntah ibu, mengobservasi pola makan ibu, mengobservasi pemberian cairan infuse dan pemberiaan obat. Dilakukan implementasi sesuai dengan planning yaitu dengan memberi tahu ibu hasil pemeriksaan baik, keadaan ibu dan janin baik, tekanan darah 100/70 mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu 36oC, pernafasan 22 kali/menit. Bagian-bagian janin dan tinggi fundus uteri belum teraba. Keadaan umum ibu mulai membaik. Ibu mengalami muntah 5 kali dari pagi sampai dengan saat pengkajian. Ibu sudah mulai makan nasi sedikit-sedikit diselingi buah-buahan, kue kering, dan the hangat. Pada tangan kanan ibu terpasang infuse dengan dextrose 5% botol ke 6 dengan tetesan 28 tetes/menit, pemberian obat secara injeksi berupa ondansetron 4 mg 1 ampul IV / 8 jam, injeksi ranitidine 2 mg 1 ampul IV / 8 jam, neorobion1 ampul/ 12 jam, dan obat secara peroral yaitu antasida syrup 3x1 sehari (Ai Yeyeh Rukiyah, dkk, 2010:122-128).

4.2.3 Data Perkembangan 3
Data perkembangan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2016, jam 10.00 WIB, bertempat di ruang edelwai RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo diperoleh hasil :
1. Data subyektif yaitu ibu mengatakan muntah 2 kali dari pagi samapi dengan saat pengkajian, ibu mengatakan nafsumakannya mulai baik, ibu mengatakan sudah tidak lemas lagi, ibu mengatakan sudah melakukan aktivitas seperti duduk berdiri dan berjalan mkekamar mandi karna ibu sudah tidak menggunakaan kater lagi, dan ibu mengatakan sudah ingin pulang.
2. Data obyektif, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 76 x/menit, suhu  368ºC, RR 22 x/menit, Mata : Konjungtiva merah muda. Kulit  : Turgor kulit baik. Mulut : lidah bersih. Berat badan sebelum hamil : 55 kg, Berat badan sekarang : 52kg. Ekstremitas kana atas :  Sudah tidak terpasang Infus.
3. Assesment, “Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 11 minggu 5 hari, dengan hiperemesis gravidarum”.
4. Planning, beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu, memantau keadaan umum ibu, memantau frekuensi muntah, memantau  pemberian cairan infuse dan penatalaksanaan pemberian obat, ibu sudah diijinkan pulang oleh dokter, menganjurkan pada ibu untuk control satu minggu lagi guna untuk mengetahui perkembangan ibu selanjutnya. Dilakukan implementasi sesuai dengan planning yaitu dengan memberi tahu ibu hasil pemeriksaan baik, keadaan ibu dan janin baik, tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 75 kali/menit, suhu 368oC, pernafasan 22 kali/menit. Bagian janin dan TFU belumteraba. Keadaan umum ibu baik. Ibu muntah 2 kali dan masih mual. Pemberian cairan infuse sudah dihentikan dan pemberian obatsecara peroral masih berlanjut. Karena ibu sudah diijinkan pulang oleh dokter. Ibu bersedia untuk datang 1 minggu lagi agar mengetahui perkembangan keadaannya.

4.2.4 Data Perkembangan 4 Kunjungan Rumah
Data perkembangan diperoleh dari hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 20 Juli 2016, jam 11.00 WIB, bertempat di rumah pasien Desa Pucungwetan Rt 01/Rw 01 Kec. Sukoharjo Kab.Wonosobo diperoleh :
1. Data subyektif yaitu ibu mengatakan sudah tidak muntah lagi, namun ibu masih merasa sedikit mual, ibu sudah tidak merasa lema dan nyeri ulu hati, ibu sudah melakukan aktivitas seperti biasa, nafsumakan ibu sudah baik.
2. Data obyektif, keadaan umum baik, kesadaran composmentis, tekanan darah 110/90 mmHg, nadi 80 x/menit, suhu
37ºC, RR 22 x/menit, Mata : Konjungtiva merah muda. Kulit : Turgor kulit baik. Mulut : lidah bersih. Berat badan sebelum hamil : 55 kg, Berat badan sekarang : 52kg. Ekstremitas kana atas : tidak odema, tidak fraktur, kuku tidak pucat. Palpasi :Bagian janin  dan TFU belum teraba. Pemeriksaan Hb :tidak dilakukan.
3. Assesment, “Ny. S umur 27 tahun G2P1A0 umur kehamilan 12minggu, dengan hiperemesis gravidarum tingkat II”.
4. Planning, beritahu ibu hasil pemeriksaan pada ibu, anjurkan ib tetap meminum obat yang telah diberikan pada saat pulang dari rumah sakit, mengobservasi muntah ibu, mengobservasi pemberian obat, menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi, menganjurkan pada ibu untuk rajin memeriksakan kehamilannya dan segera memeriksakan dirinya apabila ada keluhan. Dilakukanimplementasi sesuai dengan planning yaitu dengan memberi tahu ibu hasil pemeriksaan baik, keadaan ibu dan janin baik, tekanan darah 110/90mmHg, nadi 80 kali/menit, suhu 37oC, pernafasan 22 kali/menit. Bagian janin dan TFU belum teraba. Menganjurkan ibu tetap meminum obat yang telah diberikan pada saat pulang dari rumah sakit yaitu Ondansetron 3x1, Neurodex 3x1, Antasida syrup 3x1, vitamin B komplek 3x1, vitamin C 3x1 untuk mencegah mual muntah. Ibu sudah tidak muntah dan mual lagi. Obat yang diberikan dari rumah sakit Ondansetron 3x1, Neurodex 3x1, Antasid ayrup 3x1, Vitamin B komplek 3x1, Vitamin C 3x1. Menganjurkan ibuuntuk tetap memakan makanan yang bergizi terutama sayur dan buah-buahan yang mengandung serat. Menganjurkan ibu untuk rajin memeriksakan kehamilannya dan apabila ada keluhan segera memeriksakannya ketenga kesehatan terdekat. Hasil implementasi evaluasi, ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan dan merasa senang karena mengetahui kondisi ibu dan janin normal. Ibu mengerti dan bersedia untuk tetap minum obat yang diberikan oleh rumah sakit. Ibu merasa senang karna sudah tidak mual dan muntah lagi. Ibumengerti dan bersedia memakan makanan yang bergizi dan mengandung serat, ibu bersedia untukrajin memeriksakan kehamilannya dan apabila ada keluhan akan segera memeriksakannya.


nah contoh diatas adalah contoh dari pembuatan skripsi kebidana pada bab ii untuk lebih lengkapnya dan lebih detailnya kawan-kawan bisa kunjungi link download dibawah, semoga artikel ini bisa membantu

contoh skripsi ini bisa anda comot 
jangan lupa komen dan ngintil blog ini untuk kemajuan 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar